Senin, 10 Desember 2012

IEEE 802.16 (WiMAX)

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah standar teknologi akses radio pita lebar yang dikeluarkan oleh IEEE berupa standar Wireless Metropolitan Area Network (WiMAN) IEEE 802.16. Group IEEE 802.16 dibentuk pada tahun 1998 untuk mengembangkan standar air interfaceBroadband Wireless Access (BWA) serta untuk mendukung pengembangan serta penyebaran dari wireless metropolitan area network[[i]].

Teknologi WiMAX yang dikembangkan oleh IEEE lebih fokus pada komunikasi data jika dibandingkan dengan teknologi LTE yang dikembangkan oleh 3GPP yang lebih merupakan pengembangan jaringan data pada komunikasi suara seluler.
Perkiraan Pembagian Pangsa Pasar WiMAX dan LTE[[ii]]
 Berikut adalah evolusi dari standar IEEE 802.16:
Evolusi Standar WiMAX [[iii]]

Pada tahun 2009, IEEE melakukan amandemen dari standar WiMAX 802.16e-2005 atau release 1 ke standar WiMAX IEEE.16e-2009 atau release 1.5. Dan tahun berikutnya (2010/2011) sudah melakukan persiapan standarisasi untuk pemenuhan kebutuhan IMT-Advance yaitu WiMAX 802.16m.
Peta-jalan WiMAX bergerak[[iv]]
WiMAX memiliki konfigurasi jaringan yang sederhana, dimana IEEE  sendirihanya mendefiniskan layer Physical (PHY) dan Media Access Control (MAC) saja.Pendekatan ini telah bekerja dengan baik pada teknologi Ethernet dan WiFi. Arsitektur jaringan Wimax mobile dari ujung ke ujung menggunakan platform protokol internet (IP), dan semua telah menggunakan teknologi packet, sehinggadapat diintegrasikan dengan jaringan IP apapun.

Standarisasi perangkat WiMAX selanjutnya diserahkan ke WiMAX Forum, yatu organisasi gabungan perusahaan-perusahaan manufaktur perangkat radio dunia yang mendukung pembuatan perangkat WiMAX.Dengan adanya sertifikasi oleh WiMAX Forum ini, diharapkan setiap perangkat dari berbagai manufaktur dapat tetap saling berhubungan (interoptable), sehingga dapat digunakan dimana saja dan mendukung perkembangan implementasi WiMAX di dunia.
Arsitektur Jaringan WiMAX[[v]]

Frekuensi operasi WiMAX

WiMAX beroperasi dalam pita campuran antara lisensi yang berbayar (licensed) dan lisensi tak berbayar (unlicensed). Lisensi tak berbayar berada pada pita 2.4GHz dan 5.8GHz.
Pita 2-6 GHz untuk alokasi WiMAX[5]
Pada awalnya implementasi WiMAX berfokus pada 3 pita frekuensi. Untuk region Asia Pasific, dimana Indonesia termasuk didalamnya pita frekuensi yang digunakan adalah 2.3GHz, 2.5GHz dan 3.3GHz.

Di Indonesia sendiri, jika merunut kepada peraturan pemerintah yang berlaku maka alokasi pita frekuensi untuk Broadband Wireless Access (BWA)  dengan ijin pita atau lisensi berbayar berada pada pita frekuensi 300MHz, 1.5GHz, 2GHz, 2.3GHz, 3.3GHz dan 10GHz, sedangkan dengan ijin kelas atau lisensi tak berbayar berada pada pita frekuensi 2.4GHz dan 5.8GHz[[vi]]. Dengan demikian untuk keperluan komersial WiMAX di Indonesia maka pita frekuensi yang dapat digunakan adalah 2.3GHz dan 3.3GHz.




[1]   [i] Prasad,R.,&Velez,F.J.(2010).WiMAX Networks, Techno-Economic Vision and Challenges, Springer Science+Business Media B.V.
[2]     [ii]Kurganov,A. (2009). Alcatel lucent in WiMAX. Alcatel Lucent.
[3]     [iii]Yarali,A.,Rahman, S.,& Mbula, B.,(2008). WiMAX: The Innovative Broadband Wireless Access Technology, JOURNAL OF COMMUNICATIONS, VOL. 3, NO. 2,.[4]     [iv]Yaghoobi, H.,(2009). Mobile WiMAX Update and IEEE 802.16m. Intel Corporation.
[5]   [v]Mobile WiMAX – Part I:A Technical Overview and Performance Evaluation. (2006). WiMAX Forum.[6]   [vi]Peraturan Menteri Kominfo No. 7/PER/M.KOMINFO/01/2009 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Brzoadband). (2009). Jakarta.DEPKOMINFO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar