Teknologi WiMAX yang dikembangkan oleh IEEE lebih fokus pada komunikasi data jika dibandingkan dengan teknologi LTE yang dikembangkan oleh 3GPP yang lebih merupakan pengembangan jaringan data pada komunikasi suara seluler.
Perkiraan Pembagian Pangsa Pasar WiMAX dan LTE[[ii]] |
Evolusi Standar WiMAX [[iii]] |
Pada tahun 2009, IEEE melakukan amandemen dari standar WiMAX 802.16e-2005 atau release 1 ke standar WiMAX IEEE.16e-2009 atau release 1.5. Dan tahun berikutnya (2010/2011) sudah melakukan persiapan standarisasi untuk pemenuhan kebutuhan IMT-Advance yaitu WiMAX 802.16m.
Peta-jalan WiMAX bergerak[[iv]] |
WiMAX memiliki
konfigurasi jaringan yang sederhana, dimana IEEE sendirihanya mendefiniskan layer Physical (PHY) dan Media Access Control (MAC) saja.Pendekatan ini telah bekerja dengan
baik pada teknologi Ethernet dan WiFi. Arsitektur jaringan Wimax mobile dari
ujung ke ujung menggunakan platform
protokol internet (IP), dan semua telah menggunakan teknologi packet, sehinggadapat diintegrasikan
dengan jaringan IP apapun.
Standarisasi
perangkat WiMAX selanjutnya diserahkan ke WiMAX Forum, yatu organisasi gabungan
perusahaan-perusahaan manufaktur perangkat radio dunia yang mendukung pembuatan
perangkat WiMAX.Dengan adanya sertifikasi oleh WiMAX Forum ini, diharapkan
setiap perangkat dari berbagai manufaktur dapat tetap saling berhubungan (interoptable), sehingga dapat digunakan
dimana saja dan mendukung perkembangan implementasi WiMAX di dunia.
Arsitektur Jaringan WiMAX[[v]] |
Frekuensi operasi WiMAX
WiMAX beroperasi dalam pita campuran antara lisensi yang berbayar (licensed) dan lisensi tak berbayar (unlicensed). Lisensi tak berbayar berada pada pita 2.4GHz dan 5.8GHz.Pita 2-6 GHz untuk alokasi WiMAX[5] |
Di Indonesia sendiri, jika merunut
kepada peraturan pemerintah yang berlaku maka alokasi pita frekuensi untuk Broadband Wireless Access (BWA) dengan ijin pita atau lisensi berbayar berada
pada pita frekuensi 300MHz, 1.5GHz, 2GHz, 2.3GHz, 3.3GHz dan 10GHz, sedangkan
dengan ijin kelas atau lisensi tak berbayar berada pada pita frekuensi 2.4GHz
dan 5.8GHz[[vi]]. Dengan demikian untuk keperluan komersial
WiMAX di Indonesia maka pita frekuensi yang dapat digunakan adalah 2.3GHz dan
3.3GHz.
[1] [i] Prasad,R.,&Velez,F.J.(2010).WiMAX Networks, Techno-Economic Vision and Challenges, Springer
Science+Business Media B.V.
[2] [ii]Kurganov,A. (2009). Alcatel lucent in
WiMAX. Alcatel Lucent.
[3] [iii]Yarali,A.,Rahman, S.,& Mbula, B.,(2008). WiMAX: The Innovative Broadband Wireless Access Technology, JOURNAL OF COMMUNICATIONS, VOL. 3, NO. 2,.[4] [iv]Yaghoobi, H.,(2009). Mobile WiMAX Update and IEEE 802.16m. Intel Corporation.
[5] [v]Mobile WiMAX – Part I:A Technical Overview and Performance Evaluation. (2006). WiMAX Forum.[6] [vi]Peraturan Menteri Kominfo No. 7/PER/M.KOMINFO/01/2009 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Brzoadband). (2009). Jakarta.DEPKOMINFO.
[3] [iii]Yarali,A.,Rahman, S.,& Mbula, B.,(2008). WiMAX: The Innovative Broadband Wireless Access Technology, JOURNAL OF COMMUNICATIONS, VOL. 3, NO. 2,.[4] [iv]Yaghoobi, H.,(2009). Mobile WiMAX Update and IEEE 802.16m. Intel Corporation.
[5] [v]Mobile WiMAX – Part I:A Technical Overview and Performance Evaluation. (2006). WiMAX Forum.[6] [vi]Peraturan Menteri Kominfo No. 7/PER/M.KOMINFO/01/2009 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Brzoadband). (2009). Jakarta.DEPKOMINFO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar